BALAI BENIH PEMBIBITAN KENTANG ARGOSARI USAHA POTENSIAL MENOPANG KEMAJUAN DESTINASI WISATA B 29 DI KABUPATEN LUMAJANG

Kondisi geografis wilayah kabupaten Lumajang sungguh sangat mempesona dan tak kalah menariknya dengan daerah lain.
Potensi geografis yang strategis dan potensial bila didukung dengan management yang tepat dan akurat, maka sumber daya alam tersebut akan mengangkat derajat ekonomi masyarakat Lumajang.
Seperti DESTINASI WISATA B 29 yang berada di Desa Argosari kecamatan Senduro sempat menjadi viral dijagat kepariwisataan tanah air beberapa waktu yang lalu, ungkap KANGSAN dari MP3 ( Masyarakat Peduli Pendidikan & Pariwisata ) Lumajang.
Namun akhir akhir ini kunjungan wisatawan yang ke obyek wisata B 29 agak berkurang yang tidak hanya dampak dari Pandemi Covid 19 saja ,tetapi juga didukung oleh kekurang profesionalan dari semua pihak .
Artinya bahwa pengelolaan usaha pariwisata tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Dinas Pariwisata saja , namun banyak institusi yang mempunyai tanggung jawab bersama dalam mengawal kemajuan dan kelestariannya apalagi bila mencapai level sebagai DESTINASI WISATA NASIONAL , lanjut KANGSAN.
Seperti DESTINASI WISATA B 29 ini merupakan model tempat wisata alamnya hingga terkenal dengan nama NEGERI DIATAS AWAN dengan ketinggian sekitar 1000 M ( DPL ) serta didukung oleh  keberadaan  masyarakat adatnya yang dikenal dengan SUKU TENGGER , tentunya akan mempunyai nilai jual dan daya saing yang sangat luar biasa.
Namun keindahan dari fenomena alam B 29 tersebut bila tidak didukung dengan sektor tujuan wisata yang lain disekitarnya, tentu hal ini akan menjadi daya tarik yang melemahkan atau bahkan akan dapat mematikan prospek B 29 sebagai suatu DESTINASI, tutur KANGSAN.

Sebenarnya keberadaan sektor wisata pertanian sangatlah strategis dikarenakan kultur geografis desa Argosari memang identik dengan pertanian, yakni satu satunya desa di wilayah kabupaten Lumajang yang menghasilkan produk bawang putih, bawang polong, kobis dan kentang.

Disinilah keberadaan dari BALAI BENIH KENTANG Dinas Pertanian kabupaten Lumajang sangat urgen sekali , selain sebagai tempat edukasi para petani , penyuluhan, juga akan dapat berfungsi sebagai tujuan wisata Pertanian di Desa Argosari yang ditawarkan pada wisatawan,  lanjut KANGSAN.
Namun kalau dalam perjalanannya dari jajaran insan Dinas Pertanian tidak dapat mengelola keberadaan BALAI BENIH tersebut misalkan dalam edukasi pembibitan pada para petani atau bahkan tidak dapat mendukung keberadaan DESTINASI B 29, ya sungguh sangat- Sangat disayangkan .
Mengapa demikian disayangkan ya karena bidang pertanian merupakan nafas yang tak terpisahkan dari kultur kehidupan masyarakat desa Argosari yang mayoritas petani, jadi keberadaan BALAI BENIH atau adanya keterwakilan Pakar pakar pertanian di Desa Argosari sangatlah tepat dan proporsional, tutur KANGSAN.
Untuk itu KANGSAN dari masyarakat peduli Pendidikan dan Pariwisata menghimbau serta mengharapkan kepada Pemkab Lumajang selaku pengambil kebijakan agar dapatnya mengembalikan tupoksi BALAI BENIH pertanian di desa Argosari kecamatan Senduro pada fungsinya yang utama serta dapat  dikolaborasikan dengan kondisi desa yang menjadi DESTINASI wisata NASIONAL atau bahkan bisa menjadi go internasional, ungkap KANGSAN.

Mengapa hal ini perlu kami sampaikan, dikarenakan keberadaan dari BALAI BENIH pertanian ini kurang efektif dan kurang sejalan dengan fungsi utamanya, apalagi kalau sampai dikelola oleh pihak kedua, ketiga ,serta ada berita burung apabila lokasi ini akan dibangun sebuah Hotel.

Kalau kabar burung itu akan menjadi sebuah produk kebijakan ya tentunya kami sangat menyayangkan, dikarenakan keberadaan BALAI BENIH tersebut sangat penting.

Walaupun toh nanti DESTINASI WISATA B 29 ini kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara biarlah penginapannya dari wisatawan cukup menempati rumah rumah warga sebagai wujud pemberdayaan masyarakat atas  kontribusi yang positif terkait gelar yang disandang oleh desanya sebagai DESTINASI WISATA NASIONAL.( KANGSAN MP3 ).




Komentar